HEI, We meet again, friend !
Kali ini, nilai dan norma sosial menjadi bab materi selanjutnya
Siap belajar sosiologi lagi kan?
Oke, LET’S LEARN MORE!
NILAI SOSIAL
A. Pengertian
1. Sehari hari
Nilai diartikan sebagi harga, ukuran, angka kepandaian,
kadar, mutu dan bobot.
2. Menurut Sosiologi
Nilai diartikan sebagai sesuatu yang baik,
diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat
Sedangkan nilai sosial, adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada
segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas dan mempunyai daya guna fungsional
bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama.http://sosiologismak1.weebly.com/materi-kelas-x.html
- _ftn1
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Nilai didefinisikan sebagai kadar, mutu, atau
sifat penting dan berguna bagi kemanusiaan.
B.
Tolak ukur
nilai
Tolak ukur nilai adalah daya guna fungsional suatu nilai dan
kesungguhan penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh seluruh
atau sebagian besasr masyarakat terhadap nilai sosial tertentu.
C. Sumber nilai
Sumber nilai ada 2, yakni
:
1. Sumber
Intrinsik atau sumber yang dari dalam manusia
2. Sumber
Ekstrinsik atau sumber yang dari luar manusia
D. Nilai berdasarkan ciri-cirinya :
1. Nilai
dominan adalah nilai yang dianggap penting dibandingkan nilai lainnya..
Ukuran penting tidaknya
nilai didasarkan pada :
a.
Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b.
Berapa lama nilai itu dianut atau digunakan
c.
Tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai itu.
d.
Prestise atau kebanggaan orang-orang yang orang-orang yang
menggunakan nilai di
masyarakat.
2. Nilai mendarah daging (internalized value)
adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika
seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berfikir atau pertimbangan
lagi, melainkan secara tidak sadar. Misal : Guru yang melihat siswanya
gagal dalam ujian akan merasa gagal, Prajurit yang tidak mampu
mengalahkan musuhnya dalam pertempuran akan merasa gagal.
E.
Jenis-
jenis Nilai Sosial
Menurut Prof. Dr.
Notonegoro, nilai dapat dibagi atas tiga jenis :
1. Nilai material, yaitu segala benda yang berguna bagi
manusia
2. Nilai
vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat hidup dan
mengadakan kegiatan atau aktivitas
3. Nilai
spiritual, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai ini dibedakan lagi
menjadi 4 macam, yakni :
a. Nilai
kebenaran (kenyataan), yang bersumber dari unsur akal manusia (rasio/akal,
budi, cipta)
b. Nilai
keindahan, yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan, estetika)
c. Nilai
moral (kebaikan), yang bersumber dari unsur kehendak atau
kemauan (karsa, etika)
d. Nilai
religius, yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi
dan mutlak
F.
Ciri-ciri
Nilai sosial
1. Merupakan
hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat
2. Dapat
ditularkan
3. Terbentuk
melalui proses belajar atau sosialisasi
4. Merupakan
bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial
5. Dapat mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap orang
dalam masyarakat
6. Dapat mempengaruhi pengembangan pribadi seseorang, baik positif
maupun negatif
7. Cenderung
berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai.
G. Fungsi nilai sosial
Ada beberapa fungsi
nilai sosial menurut Drs. Suprapto, yakni :
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat menetapkan “harga”sosial
dari suatu kelompok
2. Dapat
mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku.
3. Sebagai
penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.
4. Sebagai
alat solidaritas di kalangan anggota kelompok
5. Sebagai
alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat
tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan yang diinginkan sistem nilai.
NORMA SOSIAL
A. Pengertian
Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang
ditetapkan berdasarkan kesepakataan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap
perilaku manusia di dalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian.
Norma dalam masyarakat merupakan aplikasi atau perwujudan dari nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat. Misal : Di sekolah terdapat norma melarang seseorang
membuang sampah sembarangan, dasar dari pembuatan norma ini adalah nilai
kebersihan dan keindahan.
B. Daya Ikat Norma
Norma-norma dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda.
Ada norma yang daya ikatnya lemah, sedang, maupun kuat.
Dilihat dari daya ikatnya, norma dibagi :
1. Cara (usage)
Cara adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar
hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan dan ejekan saja. Cara
menunjuk pada suatu perbuatan. Contoh : bersendawa tanda kenyang, makan
bersuara
2.
Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada cara.
Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk sama
karena orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Contoh : kebiasaan menghormati
orang lebih tua, kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila hendak memberikan
sesuatu kepada orang lain.
3.
Tata kelakuan (mores)
Adalah kebiasaan aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat
pengawas atau kontrol. Tata kelakuan mengharuskan atau melarang anggota
masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap apa yang berlaku. Pelanggaran
terhadap tata kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di depan umum,
atau dirajam. Contoh : larangan berzina.
4.
Adat istiadat (custom)
Adalah Tata kelakuan yang sudah terintegrasi secara kuat dengan pola-pola
perilaku masyarakat dan dilakukan sebagian besar anggota masyarakat sehingga
menjadi ciri atau identitas masyarakat.
C.
Sifat Norma
Ada 2 sifat norma, yakni :
1)
Norma formal adalah norma yang
bersumber dari instansi yang formal atau resmi. Misal : aturan berasal dari
negara, peraturan daerah dsb.
2) Norma nonformal adalah norma yang biasanya tidak
tertulis (lesan) dan jumlahnya lebih banyak daripada norma formal. Misal :
pantangan adat dalam masyarakat.
D. Jenis-jenis Norma
Ada 5 jenis norma-norma utama dalam masyarakat, yakni :
a. Norma Agama
Adalah petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganutnya agar mereka
mematuhi segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Contoh : Semua agama melarang umatnya untuk berzina, sanksinya adalah rasa
berdosa.
b. Norma Kesopanan
Adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan
dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari sekelompok masyarakat.
Contoh : menghormati orang tua, tidak boleh meludah sembarangan.
c. Norma Kelaziman
Adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa
pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baaik, patut, sopan, dan sesuai
dengan tata krama.
Contoh : cara makan, cara minum, berjalan, berpakaian.
d. Norma Kesusilaan
Adalah aturan yang datang dari suara hati sanubari manusia (insan-kamil).
Contoh : Jangan berzina
e. Norma Hukum
Adalah aturan tertulis maupun tidak tertulis yang berisi perintah atau
larangan yang memaksa dan yang akan memberikan sanksi yang tegas bagi setiap
orang yang melanggarnya.
Contoh : Wajib membayar pajak