NEXT
go to second lesson :)
sekarang tentang MOBILITAS SOSIAL
pasti penasaran kan kawan?
LET'S LEARN MORE!
MOBILITAS
SOSIAL
A. Pengertian
Kata mobilitas berasal dari bahasa Latin mobilis
yang artinya mudah dipindahkan atau banyak gerak. Kata sosial yang melekat pada
istilah mobilitas bermaksud menekankan bahwa istilah itu mengandung makna gerak
dengan melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam masyarakat. Dengan
demikian mobilitas sosial ialah suatu gerak perpindahan seseorang atau
sekelompok warga dari status sosial yang satu ke status sosial yang lain.
Mobilitas sosial bisa berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status
sosial dan (biasanya) termasuk pula segi penghasilan yang dapat dialami oleh
beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok.
Mobilitas sosial dapat diartikan
gerakan sosial. Gerakan sosial yang menggunakan nada protes, penuh emosi, serta
dengan kekerasan.lebih tepat disebut gerakan sosial (social movment).
Tingkat mobilitas sosial pada masing-masing masyarakat
berbeda-beda. Pada masyarakat yang bersistem kelas sosial terbuka maka
mobilitas sosial warga masyarakatnya akan cenderung tinggi. Tetapi sebaliknya
pada sistem kelas sosial tertutup – seperti masyarakat feodal
atau masyarakat bersistem kasta - maka mobilitas sosial warga masyarakatnya
akan cenderung sangat rendah dan sangat sulit diubah atau bahkan sama sekali
tidak ada.
B. Jenis Mobilitas Sosial
ü
Mobilitas sosial vertikal ; perpindahan individu atau objek sosial dari
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat.
Sesuai dengan arahnya dikenal dua jenis mobilitas
vertikal, yakni :
- Gerak sosial yang meningkat (social climbing), yakni gerak perpindahan anggota masyarakat dari kelas sosial rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi.
- Gerak sosial yang menurun (social sinking), yakni gerak perpindahan anggota masyarakat dari kelas sosial tertentu ke kelas sosial lain lebih rendah posisinya.
ü
Mobilitas sosial horizontal ; perpindahan individu atau objek-objek sosial
lainnya dari suatu kelompok sosial yang satu ke kelompok sosial lainnya yang
sederajat. Dalam mobilitas sosial yang horizontal tidak terjadi perubahan dalam
derajat status seseorang ataupun objek sosial lainnya. Mobilitas sosial
horizontal bisa terjadi secara sukarela, tetapi bisa pula terjadi karena
terpaksa.
C. Saluran-saluran Mobilitas sosial vertikal (sirkulasi
sosial)
a. Angkatan Bersenjata
b. Lembaga-lembaga pendidikan
c. Lembaga-lembaga keagamaan
d. Organisasi Politik
e. Organisasi Ekonomi
D. Determinan Mobilitas Sosial
Horton dan Hunt (1987) mencatat ada dua faktor yang
mempengaruhi tingkat mobilitas pada masyarakat modern, yakni :
1. Faktor struktrual ; yakni jumlah relatif dari kedudukan
tinggi yang bisa dan harus diisi seta kemudahan untuk memperolehnya. Contoh:
ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja yang tersedia dibandingkan dengan
jumlah pelamar atau pencari kerja.
2. Faktor individu ; kualitas orang per orang, baik ditinjau
dari segi tingkat pendidikannya, penampilannya, keterampilan pribadi, dan
lain-lain-termasuk faktor kemujuran yang menentukan siapa yang akan berhasil
mencapai kedudukan itu.
E. Konsekuensi Mobilitas Sosial
1. Konflik
Konflik ; suatu benturan antara berbagai nilai dan kepentingan
tertentu.Benturan itu terjadi karena suatu masyarakat belum siap menerima
perubahan yang dibawa oleh mobilitas sosial.
2. Penyesuaian
perlakuan baru untuk masyarkat kelas sosial, kelompok sosial, atau
generasi tertentu.
Penerimaan individu atau sekelompok warga dalam kedudukannya yang baru
o Pergantian dominasi dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat.
Sumber :
“Sosiologi Suatu Pengantar, Soerjono Soekanto”
“Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, J.dwi
Narwoko-Bagong Suyatno (ed.)“
0 comment:
Posting Komentar