Pages

Subscribe:

18 Juni 2012

SOSIOLOGI


HEY YOU, KELAS 1 SMA!
This is our first meeting, rite?
Hari ini bab pertama adalah Sosiologi sebagai Ilmu
Penasaraaann kaann?
Langsung yuuukk
LET’S LEARN MORE!

Sosiologi lahir dari kekawatiran seorang filsuf Perancis yang bernama Auguste Comte pada abad ke-19 terhadap keadaan Peracis setelah terjadinya Revolusi Peracis. Comte melihat selain berdampak positif yakni demokrasi, revolusi perancis juga menyebabkan munculnya dampak negatif yakni kerusuhan, pertikaian maupun konflik. Gagasan untuk mengatasi berbagai masalah di Perancis inilah yang ia tuangkan dalam bukunya “Cours de Philosophie Postive”. Ia kemudian dikenal sebagai bapak sosiologi dunia.

Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis.

PENGERTIAN SOSIOLOGI
Sosiologi berasal dari bahasa latin “ socius “ berarti teman dan “logos “ berarti berbicara,mengajar atau ilmu. Jadi secara etimologis sosiologi diartikan ilmu tentang teman atau masyarakat. Beberapa definisi sosiologi menurut para ahli sebagai berikut :

A.     Auguste Comte
Sosiologi merupakan ilmu positif tentang masyarakat, artinya sosiologi merupakan suatu studi ilmiah tentang masyarakat.
B.     Emile Durkheim
Sosiologi merupakan ilmu – ilmu yang mempelajari lembaga – lembaga dalam masyarakat dan proses – proses sosial.
C.     Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memberikan pengertian tentang tindakan – tindakan sosial, dan juga penjelasannya secara kausal ( timbale balik ) mengenai arah dan konsekuensi dari tindakan sosial tersebut.
D.     Soerjono Soekanto
Sosiologi merupakan ilmu yang memusatkan perhatian pada segi – segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola – pola umum daripadanya.

KARAKTERISTIK SOSIOLOGI

Menurut Harry M.Johnson karakteristik sosiologi itu sebagai berikut
A.     Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi itu mendasarkan diri pada observasi dan penalaran
B.     Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi berusaha memberi ikhtisar (summary ) yang menunjukkan hubungan pernyataan logis.
C.     Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori – teori sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada
D.     Sosiologi bukan etika / non etis, artinya sosiologi bukan ajaran tentang tata susila.




RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
Ruang lingkup sosiologi yang mencakup pengetahuan dasar pengkajian masyarakat meliputi hal –hal sebagai berikut :
1. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat.
2. Nilai – nilai dan norma sosial yang mendasari atau mempengaruhi sikap dan perilaku hubungan sosial dalam masyarakat.
3. Masyarakat – masyarakat budaya daerah sebagai submasyarakat dan kebudayaan nasional Indonesia.
4. Masalah – masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari –hari.

OBYEK SOSIOLOGI :
Sosiologi sebagai ilmu sosial, maka obyeknya adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.

METODE – METODE SOSIOLOGI

Pada dasarnya sosiologi memiliki dua jenis metode atau cara kerja, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.
1. METODE KUALITATIF
Merupakan metode yang mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka – angka atau ukuran – ukuran lain yang bersifat eksak. Metode yang termasuk dalam metode kualitatif adalah sebagai berikut
a. Metode Historis
Metode yang mempergunakan analisis atau penyelidikan atas peristiwa masa lampau yang kemudian dirumuskan menjadi prinsip – prinsip umum.
b. Metode Komparatif
Metode perbandingan antara berbagai macam masyarakat serta segala bidangnya untuk memeperoleh persamaan – persamaan , perbedaan – perbedaan, dan sebab – sebabnya.
c. Metode case study.
Metode ini mempelajari sedalam-dalamnya gejala nyata yang terjadi di masyarakat. Alat yang dipakai berupa teknik wawancara, kuesioner, atau observasi partisipatip.

2. METODE KUANTITATIF

Merupakan metode yang mengutamakan bahan – bahan keterangan dengan angka – angka.
metode yang termasuk dalam metode ini adalah sebagai berikut :
a. Metode Statistik, bertujuan menjelaskan gejala – gejala sosial secara sistematis
b. Metode sosiometri, menggunakan skala – skala dan angka – angka untuk mempelajari hubungan antar manusia dalam masyarakat.


Metode lainnya , menurut Soerjono Soekanto :
a. Metode deduktif ,metode yang menggunakan proses berpikir bermula dari pernyataan – pernyataan umum ( premis mayor ) ke pernyataan yang bersifat khusus ( premis minor ).
b. Metode induktif, metode yang memnggunakan proses berfikir bermula dari pengamatan terhadap kejadian khusus kemudian ditarik kesimpulan secara umum.
c. Metode empiris, metode yang menyandarkan diri pada keadaan – keadaan yang dengan nyata diperoleh dalam masyarakat.
d. Metode rasionalistis, metode yang mengutamakan pemikiran dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan


KONSEP DASAR METODE SOSIOLOGI
1. Konsep
Konsep merupakan pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep ini bermanfaat membantu seseorang untuk memahami objek yang akan dikaji. Misal : Konsep tentang kemiskinan, konsep tentang solidaritas sosial, konsep tentang pembagunan sosial dll.
2. Metode
Metode dapat diartikan sebagai cara- cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran disiplin ilmu. Seperti yang telah dijelaskan diatas.
3. Kenyataan
kenyataan merupakan suatu peristiwa yang dapat dibuktikan oleh orang lain dan peristiwa tersebut dapat disaksikan melalui panca indera. Contoh : Terjadi debat argumentasi peserta seminar sehari tentang pornografi dan pornoaksi di Aula SMA antara kelompok prodan kelompok kontra
4. Informasi
Informasi merupakan suatu keterangan, kabar atau pemberitahuan dari orang lain. Informasi bermanfaat untuk mengetahui kenyataan dan menyadari bahwa kenyataan ini memang benar-benar ada.Misal melalui media massa , kita menggetahui bahwa telah terjadi Demonstrasi besar-besaran karyawan dan buruh di seluruh kota besar Indonesia pada tanggal 1 Mei 2007.
5. Fakta
Fakta merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu gejala tertentu yang ditangkap oleh indra manusia dalam kerangka pemikiran tertentu dan dapat diuji kebenarannya secara empiris.Misal : Terhadap penggunaan obat-obat terlarang dikalangan remaja, maka berdasar fakta tersebut terjadi perbedaan pemikiran antara ulama dengan sosiolog. Ulama menyatakan bahwa penyimpangan tersebut terjadi karena lemahnya iman namun sosiolog menyatakan bahwa penyimpangan tersebut karena kegagalan keluarga dalam sosialisasi nilai dan norma yang berlaku.
6. Data
Data merupakan kejadian-kejadian khas yang dinyatakan sebagai fakta dalam wujud hasil pengukuran. Dapat nerupa data kuantitatip maupun kualitatatip.
7. Masalah
Masalah adalah perbedaan antara realistas dengan harapan (des Sein dan des sollen).Misal : Masalah kemiskinan muncul karena harapan masyarakat ingin hidup sejahtera, tetapi kenyataannya pemerintah belum mampu mensejahterakannya.

8. Asumsi
Asumsi merupakan anggapan dasar atau dugaan awal. Asumsi dikembangkan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan peneliti. Asumsi tidak selalu benar. Misal untuk mengetahui perbedaan penggunaan metode tanya jawab dengan metode ceramah terhadap Prestasi belajar maka diasumsikan bahwa kemampuan seluruh objek penelitian bersifat homogen.

9. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan awal yang harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis yang baik memiliki ciri – ciri :
1. ruang lingkup terbatas
2. sesuai dengan fakta – fakta yang diketahui.
3. dapat diuji kebenarannya.
4. dinyatakan secara sederhana.
5. menggunakan variabel- variabel yang tegas.



10. Bukti
Bukti merupakan kenyataan atau gejala sosial yang cukup untuk memperlihatkan sesuatu hal. Wujud bukti berupa data atau fakta yang relevan.
Berdasar data atau fakta yang diperoleh bahwa Tawuran pelajar disebabkan karena ada rasa dendam dari sekolah lain, karena merasa tersinggung dari sekolah lain, karena dipaksa untuk membela siswa sekolah lain dll.
11. Generalisasi
Generalisasi ialah proses memperoleh suatu kesimpulan umum. Kesimpulan ini diperoleh dari berbagai pengalaman atau hasil pengamatan yang berulang-ulang.
12. Teori.
Teori merupakan prinsip- prinsip dasar yang terwujud dalam bentuk rumus atau aturan yang berlaku umum.
Fungsi teori adalah :
1. Menyimpulkan generalisasi dan fakta-fakta hasil pengamatan.
2. Memberikan kerangka orientasi untuk analisis dan klasifikasi fakta-fakta yang diperoleh.
3. Memberi ramalan terhadap gejala-gejala baru yang akan terjadi.
4. Mengisi lowongan-lowongan dalam pengetahuan tentang gejala-gejala yang telah atau sedang terjadi.

Contoh : Untuk menjelaskan terjadinya Perilaku menyimpang dapat dijelaskan dengan teori Labeling. Dijelaskan bahwa perilaku menyimpang lahir karena adanya batasan (cap,julukan,sebutan) atas sesuatu perbuatan yang disebut menyimpang. Sebagai tanggapan terhadap pemberian cap, si pelaku menyimpang primer kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi perbuatan menyimpangnya. Ia mulai menganut suatu gaya hidup menyimpang (deviant life syle ) yang menghasilkan karir penyimpang ( deviant career ) ( Edwin M. Lemert ).


MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI :
Menurut Macionis, setidaknya ada 4 manfaat mempelajari sosiologi yaitu :
1. Menantang pemahaman-pemahaman yang lazim mengenai diri kita sendiri dan pihak lain. Hal ini penting agar kita mampu menilai secara kritis berbagai kebenaran yang didasarkan pada asumsi – asumsi yang dianggap lazim.
2. Memampukan kita untuk menilai peluang-peluang dan hambatan yang ada dalam kehidupan kita, dalam rangka memahami proses yang sesungguhnya terjadi di masyarakat secara logis.
3. Memampukan kita menjadi partisipan yang aktip dalam kehidupan masyarakat. Ikut aktip dalam proses perubahan sosial .
4. Membantu untuk menghargai perbedaan umat manusia dan menyiapkan kita dalam menghadapi tantangan hidup di dalam dunia yang plural.


Menurut Horton dan Hunt, profesi yang diisi sosiolog adalah :
1. sebagai ahli riset , baik yang bersifat pengembangan ilmiah maupun sektor industri.
2. sebagai konsultan kebijaksanaan, membantu memperkirakan pengaruh dari sebuah kebijakan sosial tertentu.
3. sebagai sosiolog klinis, yaitu ikut dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat.
4. sebagai guru atau pendidik / dosen .
5. sebagai pekerja sosial ( social worker )

0 comment: